Oleh: Zapheeker Sina Otto
Hari senin lalu jam 7:00 pagi, aku sarapan di suatu hotel di
Helsinki, Finland. Seperti biasanya, sarapan pagi di hotel ber-menu “buffet”
yang “all you can eat” supaya efficient. Setelah duduk di kursi yang tersedia,
aku mendengar percakapan berbahasa Indonesia dari lima orang (4 laki & 1
wanita) yang duduk dibelakang-ku.
Sewaktu aku
beranjak untuk mengisi cangkir kopi-ku, salah satu dari mereka juga sedang
mengisi ulang (refill) piring-nya dengan kentang goreng (Hash Brown). Langsung
dia kusapa, “Mas dari Indonesia yah?” Dia pun terkejut dan langsung bersaut,
“Orang Indonesia juga yah Mas?” Kusambut, “Yeah, asli-nya saya dari Indonesia.”
Akhirnya aku
diundang bergabung sarapan pagi di meja mereka berlima. Kamipun saling
memperkenalkan diri dan ngalor-ngidul ngobrol tentang pendidikian dan ekonomi.
Rupanya mereka berlima pelajar Masters of Business of Administration (MBA) yang
sedang belajar di salah satu universitas di Singapura dan mengikuti “Short
Course” di University of Helsinki selama seminggu. Ritual makan pagi bersama
ini juga kami ulang setiap pagi. Kayak-nya kelima anak2 muda ini adalah
pemimpin2 muda masa depan dari perusahaan2 dan bank di Indonesia.
Yang paling mengejutkan aku waktu itu adalah Ibu Jenni (nama
kuganti) yang membawa nasi goreng dan bubur kacang ijo ke teman2 baruku ini.
Aku-pun memperkenalkan diri ke Bu Jenni. Aku dimasakin telur dadar ala
Indonesia (favorite-ku) sama Ibu Jenni setiap pagi (Thank You Bu Jenni!!!). Ibu
Jenni berasal dari Sumatera Barat dan sudah bermukim tiga dekade di Helsinki
dan sebagai Chef di dapur restoran dari Hotel yang kami inapi. Kami berenam
menikmati pelayanan sarapan yang “sangat special” dari Bu Jenni. Kayak-nya Bu
Jenni juga senang bisa melepaskan rindu tentang Indonesia dengan berinteraksi
dengan kami berenam.
Tak bisa
kupingkiri, akupun senang betemu lima anak2 cerdas Indonesia yang sedang
menimba Ilmu di luar negeri. Karena aku punya pendapat bahwa belajar keluar
dari negeri sendiri bisa memperluas wawasan dan belajar dari system/budaya orang
lain. Aku juga senang bertemu dengan Ibu Jenni yang sudah menunjukkan bahwa
orang Indonesia-pun bisa sukses di Helsinki.
Dengan haru, hari Sabtu
kemarin kami berpisah untuk kembali ke asal kita masing2. Dipesawat balik
menuju Chicago, aku mengenang pertemuan kami di Helsinki dan berpikir dalam
hati, “You can go outside Indonesia but you cannot take out Indonesia out of
you.”
Salam Sejahtera dan
Damai!
v.v
Rod Stewart: When I need you.
https://www.youtube.com/watch?v=rfSN_lJ7cuw
v.v
Rod Stewart: When I need you.
https://www.youtube.com/watch?v=rfSN_lJ7cuw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar