Sabtu, 26 Desember 2015

Jadoel di Disneyland


Oleh: Zapheeker Sina Otto

Pada liburan akir bulan Desember 80an, Hgk mengajak kami jalan2 ke California beserta keluarga Pak Ibm dengan dua mobil (panggilan-nya Pak Brm). Pak Brm adalah orang BAPENAS yang waktu itu sedang mengambil MS degree dibidang Economy di Universitas kami. Pak Brm datang beserta istri (Bu M) dan empat anak perempuan berumur sekitar 4-11 tahun. Hgk, TLS, Mas Hd, Bgs dan aku patungan menyewa mobil sedan Chevy Cavalier dari Hertz Company dan keluarga Pak Brm berjalan sekeluarga dengan mobil pribadi mereka. Baru saat inilah aku baru pernah berkunjung ke California untuk liburan. Petama-tama kami menuju ke kota Anaheim di luar Los Angeles di mana terletak Disneyland and setelah berjalan seharian kami tiba di Anaheim, California. 

Hari berikutnya, kami berkunjung ke Disneyland dan pertama kali ketemu sama Mickey Mouse, Donald Duck, dan Goofy. Kulihat dari mata anak2-nya Pak Brm, mereka senang berinteraksi dengan charakter2 kartun ini dan menikmati kunjungan mereka  ke Disneyland secara general. Salah satu “Favorite Ride” yang sangat berkesan di Disneyland bagi kami semua (orang dewasa dan anak2) adalah sebuah ride yang bernama “Pirate of Caribbean”. Pirate of Caribbean ride ini bisa dikatergorikan sebagai ride yang “Ngeri-ngeri sedap”. Kalau bisa kupakai kata2 teman-ku Bung TR, ride ini “Ngeri-ngeri sedap!” karena memang dari mulai kita naik sampan yang masuk ke “theater” dari Pirate of Caribbean, suasana-nya sudah terasa “ngeri” dan ”meriding” dengan suara2 aneh berkeluaran disamping perahu yang kami naiki. Suasana ruangan tiba2 gelap dan terasa seperti di tengah lautan seperti di tengah malam.  Hanya bintang diatas kami yang kelihatan dan dari kejuahan terdengar suara seperti air terjun dan suara ombak laut yang akan datang medekati kami. Ada terdengar suara jeritan2 banyak orang yang seperti ketakutan. Tiba-tiba, sampan kami belok ke kiri dan kekanan, kemudian sampan kami langsung meluncur sangat cepat dan menunkik tajam kebawah seperti “Roller Coaster”. Air ber-kecipratan disamping kami se-akan akan sampan kami akan tenggela dan semua penumpang sampan menjerit hysteria. Tiba-tiba, sampan kami membelok seperti akan terbalik dan kami terjun lagi dengan cepat kebawah yang membuat perut siapapun “ngilu dan tergelitk’’. Kemudian, kami sampai di stage yang tenang dengan melihat adengan2 para Pirates yang lucu2.

Kulihat semua orang yang keluar dari Pirate of Caribbean Ride selalu tersenyum biar tua maupun muda karena teriakan yang hysteria dan situasi yang “Ngeri-ngeri sedap” itu membuat semua beban batin kami pun terlepas. Aku mengaku bahwa kami ngantri dua kali lagi untuk menikmati Ride ini. Aku kira ini-lah alasan-nya kenapa “Pirate of Caribbean Ride” merupakan atraksi yang degemari oleh Alm. Michael Jackson.

Ad dua hal yang ku-kagumi waktu itu sebagai orang Indonesia yang baru nyampe ke US. Hal yang pertama adalah kemampuan orang yang mengelola Disneyland untuk mengatur banyaknya pengunjung yang berjibun dengan “Crowd Control System”. Hal kedua adalah, semua orang yang kami temui sangat tertib menunggu pelayanan dengan mengikuti barisan “waiting in line”.  Ini merupakan pelajaran yang kami perhatikan, karena seingat-ku jaman dulu kita selalu senggol menyenggol kalau mau masuk ke atraksi apapun di Indonesia; ketertiban mengikuti barisan yang rapi bukan yang kita biasakan. Potong-memotong barisan adalah kebiasaan kita tanpa menghargai orang yang sudah datang mendahului kita. Tapi waktu di Disneyland, kami bisa menikmati semua atraksi2 tanpa takut nggak bisa masuk karena tak ada tata tertib pengunjung atau banyak orang yang potong-memotong jalan.

Hari ketiga, kami berjalan menuju Hollywood dan berkunjung ke Universal Studio. Disini kami belajar bagaimana sebenarnya membuat filem2 di Hollywood.  Waktu itu ada di pertunjukkan teknology membuat Filem ET (Extra Terrestrial). Dijelaskan bagaimana caranya membuat adengan waktu si Elliot naik sepeda dengan ET dan mereka terbang dengan sepeda-nya si Eliot.  Rupanya adengan ini dibuat dengan meggunakan Green Screen. Kami  juga melihat bagaimana filem 10 commandments dibuat sewaktu Moses membelah “red sea”.  Tercengang kami melihat atraksi perperangan “Star Wars” dan beberapa skids dari “Stuntman” yang membuat filem2 koboi.

Dari Hollywood, kami berjalan ke San Diego California dan mengunjungi Sea World, Wild Animal Park, dan San Diego Zoo. Anak2 pak Brm menikmati Shamu the Killer Whale show. Kami bisa relax dan melupakan beban2 yang kami hadapi di sekolah. Selama perjalanan kami selalu membawa rice cooker dan menyewa kamar Hotel yang mempunyai kitchen. Karena hidup dengan budget yang pas2an, semua makanan, kami masak bersama sewaktu di perjalanan untuk megirit biaya. Semuanya ini dikoordisi oleh Ibu Brm. Setelah jalan2 hampir semiggu lebih, kamipun pulang menuju Tucson.  Sesampai di Tucson, kami merasa “recharged” kembali dan siap untuk menghadapi tantangan kami di sekolah untuk tahun depan. Bulan Juni lalu, isteriku NGS and aku ketemu Bapak dan Ibu Brm beserta ke-empat putri2-nya. Putri2 mereka semua sudah bekeluarga dan punya putra-putri. Kami menikmati suasana “Catching up” mengingat masa hidup di Tucson selama beberapa tahun.

Salam Damai dan Sejahtera!

v.v.

Rod Stewart: I am Sailing. 

Senin, 23 November 2015

21 Juni 2014: Summer Solstice, Sepak Bola, dan Bunga



Oleh: Zapheeker Sina Otto

Dibagian Utara Bumi, 21 Juni 2014 adalah hari “Summer Solstice” dimana matahari bersinar terpanjang dibandingkan hari2 lain; dibagian Selatan Bumi, matahari bersinar lebih pendek alias “Winter Solstice.” Musim panas (Summer Season) dimulai pada tanggal 21 Juni, 2014.

Dua minggu ini udara semakin hangat dengan maximum temperature 91°F (33°C) dan humiditas 60%. Sambil menikmati udara panas, kami kumpul2 dengan kawan2 sambil nonton bareng pertandingan Piala Dunia 2014 (World Cup 2014) di televisi.  

Pemainan sepak bola di Amerika di sebut “Soccer” bukan “Football.” Permainan “Football” atau “Gridiron Football” di Amerika menggunakan bola lonjong seperti bola rugby dengan pemain2 yang menggunakan helmet dan protective gears. “It is a full contact sport.”

Minat orang Amrik untuk menonton pertandingan sepak bola sudah mulai meningkat karena US Team Sepakbola Pria sudah berkali-kali bisa lolos kualifikasi ke Piala Dunia. Sedangkan US Team Sepakbola Wanita pernah menjadi juara Piala Dunia dan Olympic.

Keberadaan David Beckham di Los Angeles Galaxy dan Thierry Henry di New Your Red Bulls meningkatkan minat banyak orang untuk mengikuti dan menonton pertanding sepak bola di Major League Soccer (MLS), organisasi sepak bola professional di US.  Memang menurut Jurgen Klinsmann, pelatih US National Team, intensitas dan kualitas permainan sepak bola di MLS belum setinggi di klub2 di Eropah; tetapi, kemajuan sepak bola di Amrik sangat maju secara pesat.

Setiap hari sabtu dan minggu di lapangan bola di seluruh penjuru US di penuhi anak2 (TK, SD, SMP, SMA) yang bermain bola yang di organisir oleh Park and Recreation Division.  Karena anak2 yang bermain sepak bola ini selalu di antar oleh ibu2 mereka, maka timbulah istilah “Soccer Mom”.

Kemenangan mengalahkan Ghana 2-1 di Goup G pada penampilan perdana Team USA di Brazil mempertinggi daya tarik masyarakat untuk menonton sepak bola. Goal pada detik ke-32 dari kapten Clint Dempsey, pemain berasal dari “Seattle Sounders FC” dari MLS, mempertinggi perhatian kami yang nonton bersama. Ini termasuk para teman2 kami yang nggak ngerti sepak bola sama sekali karena mereka hanya ngerti “Gridiron Football.”  Walaupun kemungkinan US Team untuk lolos dari Group G-pun masih diragukan, keinginan masyarakat mengikuti Piala Dunia cukup tinggi.

Sambil menunggu pertandingan bola kami menikmati udara luar yang segar dan berbincang bincang tentang kebun, bunga2, dan sayur-mayur yang sedang mekar dan tumbuh pesat di halaman.

Seperti kebiasaan ngumpul2 dan kongkow kongkow, kami ber-sama-sama memanggang sate ayam yang dimakan dengan bumbu kacang berserta gado2 dan nasi putih Basmati yang wangi.

Berbagai bunga2 lilies yang setiap tahun muncul sudah bermekaran dengan warna orange, merah tua atau acakali disebut “Maroon Color,” kuning, dan pink. Kalau diperhatikan secara detail, kuntum lilies ini mempunyai bentuk dan dekorasi unik masing2 (Gambar 1).


Gambar 1. Sekelompok bunga Lily (Tiger Lilies) beraneka warna yang setiap jenis mempunyai bentuk dan dekorasi yang berbeda beda. (Sumber: Koleksi Pribadi).

Bunga cone flower yang suka dengan panas matahari akan berjaya dihalaman selama beberapa bulan medatang (Gambar 2A, B). Bibit2 hitam ditengah2 cone flower adalah makanan kesukaan burung2 setelah petal2 cone flower layu di musim gugur. Biasanya bibit2 ditengah cone flower ini kami biarkan sampai musim semi mendatang karena mereka adalah sumber makanan kesukaan burung “Finch” pada waktu musim dingin. Para kupu-kupu monarch-pun suka menikmati cone flower ini (Gambar 2C,D). Bunga cone flower merah yang baru kami tanam tahun lalu masih sedikit di halaman; tapi tiga tumbuhan mereka sudah berbunga (Gambar 2E). Bibit2 mereka akan kami sebarluaskan tahun ini. Bunga daisy putihpun tak mau kalah dan tawon pada berkunjugn untuk mencari madu (Gambar 2F).


Gambar 2. Cone flower, Kupu2 Monarch, dan Daisy. (A) Sekelompok Cone Flowers berwarna Pink, (B) Setangkai Cone Flower Pink, (C dan D) Kupu2 Monarch hinggap di Cone Flower, (E) Cone flower Orange, (F) Bunga Daisy Putih. (Sumber: Koleksi Pribadi)


Tumbuhan milkweed pun sudah bertumbuh pesat dan bebunga. Milk weed adalah tumbuhan yang disenangi oleh kupu2 monarch untuk tempat bertelur dan telur monarch menetas menjadi ulat bulu (caterpillar) akan mengkonsumsi habis daunan milk weed sambil membangun kepompong mereka. Kepompong ini akan menjadi kupu2 monarch di musim gugur dan mereka akan melakukan perjalanan panjang ke Amerika Selatan.


Gambar 3. (A) Milkweed tumbuhan kesenangan Kupu2 Monarch, (B) Bunga Milkweed sebelum mekar, (C) Kunjungan tawon untuk menhisap madu dari bunga, (D) Milk weed warna light beige, (E) Milk weed warna ungu muda.

Begonia merah baru mulai mekar (Gambar 4A) dan sweet peas meunjukkan bentuk bunga pink yang unik (Gambar 4B). Sejenis flox dengan warna putih campur pink berbunga secara grombolan (Gambar 4C). Berumpun-rumpun ocotillo sendang berbunga lebat (Gambar 4D). Sisa bunga terakhir Clementis hampir lenyap dari sirkulasi (Gambar 4E). Beberapa kelompok2 coreopsis mekar dengan warna kuning cerah (Gambar 4F&H). Spirea bush sedang berbunga lebat (Gambar 4G).



Gambar 4. Aneka ragam bunga yang mekar: (A) Begonia, (B) Sweet Peas, (C) Flox, (D) Ocotillo, (E) Clementis, (F) Coreopsis, (G) Spirea, (H) Coreopsis. (Sumber: Koleksi Pribadi)

Buah raspberry yang tadinya hijau berubah warna ke kemerah merahan (Gambar 5). Pada akhir nya menjadi berwarna merah pekat yang kelihatan seperti warna hitam (Gambar 5D). Mereka kami santap langsung setelah dipetik. Kami sendang menunggu matangnya buah blue berry (Gambar 5E).


Gambar 5. Buah Raspberry dan Blue berry. (A), (B), (C) Perubahan warna buah raspberry. (D) Raspberry yang sudah matang yang baru dipetik. (E) Buah blue berry yang hampir matang. (Sumber: Koleksi Pribadi)

Jalaran ubi rambat sudah tumbuh pesat yang akan di panen pada bulan Agustus (Gambar 6A). Tumbuhan lobak pahit sudah menunjukkan bunga2 dan buah2 yang masih kecil (Gambar 6B). Pohon tomat bali dan tomat jenis lainnya sebagian sedang berbunga lebat dan sebagian sudah menunjukkan tomat2 kecil berwarna hijau muda (Gambar 6C).



Gambar 6. (A) Ubi rambat. (B) Lobak pahit. (C) Tomat Bali.

Sewaktu kumpul2 kami kedatangan tamu “Surprise” Mr. Turtle (Mr. Kura-kura) yang mungkin mecium wangi sate dan sause kacang (Gambar 7). Kami tak tau dari mana dia datang, mungkin juga dia pengen nonton Piala Dunia 2014.


Gambar 7. Mr. Turtle berkunjung.

Selamat Menikmati Piala Dunia Yang Penuh Surprise.

Katanya: That is why the game is played!!!

Salam Relax dan Sejahtera! 

Dire Straits: Walk of Life
 https://www.youtube.com/watch?v=cvQ-IJihrJM

v.v

Senin, 16 November 2015

Peonis, Robin, dan Strawberries Yang Menyambut Memorial Day Weekend




Oleh: Zapheeker Sina Otto

Dibagian utara bumi, Spring semester sudah selesai. Kampus Universitas sudah pada mulai sunyi dan para murid2 sudah pada pulang ke kampung halaman masing2. Yang tinggal dikampus adalah para Professors, Staff administrative, dan graduate students yang melakukan riset. Sebagian kecil para murid undergraduate yang akan mengambil kelas di Summer Season akan kembali minggu kedua bulan Juni.

Liburan Memorial Day Weekend semua business pada tutup. Biasaya, liburan ini dipakai untuk “recharging” dan untuk kumpul2 dengan keluarga dan teman2 bersamaan untuk bersyukur menikmati udara luar yang segar yang bisa melupakan “Cabin Fever” di waktu musim dingin. Memoral Day weekend selalu ditandai oleh mekarnya aneka ragam peonis (Gambar 1).


Gambar 1. Aneka ragam Peonis


Para burung2 Robbin yang datang sebagai pertanda datang-nya musim semi masih bekeliaran dihalaman sambil mencari serangga and para cacing tanah yang berkeliaran di kebun dan halaman (Gambar 2A, B, C). Hasil makanan yang didapat akan di bawa ke sarang mereka untuk memberi makan bayi2 mereka yang belum bisa terbang (Gambar 2C). Para robin akan “hang around” sampai musim dingin akan tiba.
 

 Gambar 2. Kehadiran burung Robin petanda datangnya musim semi





Kelinci2 kecil pun sudah mulai berkeliaran untuk memakan rumputan yang sudah menghijau (Gambar 3). Semua bibit tanaman sayur-mayur yang rapuh kami kelilingi dengan kerangka kawat (Chiken wire) untuk memberi isyarat supaya para kelinci tidak menghabisi mereka karena makanan2 lain sudah tersedia dibagian lain dari halaman untuk buat kelinci2 ini. 


 Gambar 3. Kelinci yang bekeliaran di halamanku
 



Semua bibit yang ditanam dan tanaman “perennial” sudah tumbuh melaju pesat. Minggu lalu tanaman strawberry yang berbunga sudah berubah menjadi buah dan sebagian pada matang di ranting (Gambar 4A, B, C). Mereka kami petik seperlunya untuk dinikmati langsung setelah dipetik (Gambar 4D). Mereka akan terus di panen beberapa minggu kedepan. 

 

Gambar 4. Tanaman strawberry




Snow peas (kapri manis) dan sugar peas (kacang kapri) sudah kami panen mulai minggu lalu sampai sekarang (Gambar 5A). Dipetik secukupnya (Gambar 5B) untuk dimakan mentah dengan salad atau di masak dengan “steam” supaya tidak merusak vitamin2 dan zat2 penting yang dikandung mereka. Daun2 dari sayur mayur seperti daun2 mustard, kale, dan broccoli sudah mulai bisa dipetik dan akan di “steam” untuk makan siang dan makan malam di waktu liburan ini (Gambar 5C). 

Bawang merah dan sweet onion (Gambar 6A) juga sudah di panen untuk dimasak dan juga dibuat condiment favorit kami campuran bawang, chives, cabe, tomat, dan kecap manis ABC. Radish merah juga sudah digali dari tanah yang sekarang di jadikan asinan Radish (Gambar 6B).
 



Gambar 6. (A) Bawang dan (B) Radish

 

 
Tanaman Tomat Bali (Gambar 7A) dan Lombok Indonesia (Gambar 7B) sudah dipindahkan dari pot sementara ke kebun dan mereka tumbuh dengan cepat di hangat-nya udara menuju musim panas. Berbagai tumbuhan rempah seperti daun sop (Gambar 7C), dan Horse Radish (Gambar 7D ) juga melaju pesat. Tumbuhan repah sage yang selalu kami pake untuk memasak and membakar ikan sekarang sedang berbunga (Gambar 7E).


Gambar 7. (A) Tomat Bali, (B) Lombok Indonesia, (C) Daun Sop, (D) Horse Radish, 
(E) Sage, (F) Kentang, dan (G) Buah Persik (Peach)




Tumbuh2an kentang yang kutanam pada pertangahan bulan Maret sekarang sudah tumbuh sekitar 30 cm (Gambar 7F). Umbi mereka akan dipanen sekitar bulan July. Aku juga senang melihat buah persik (peach) yang sudah berubah dari bunga ke buah yang sebesar bawang merah (Gambar 7G). Aku menunggu mereka besar dan matang dipohon dengan warna kuning kemerah-merahan supaya bisa dinikmati untuk sarapan pagi.

Hari ini aku menikmati udara luar seharian dengan relax sambil mengamati burung yang berkeliaran disekitarku.

Tentunya aku bersyukur karena aku masih bisa hidup hari ini karena karunia-Nya.

Salam Damai dan Sejahtera!!

v.v