Sabtu, 17 Oktober 2015

Bah…Kok Ada Bahasa Indonesia di Helsinki!!!


Oleh: Zapheeker Sina Otto

Hari senin lalu jam 7:00 pagi, aku sarapan di suatu hotel di Helsinki, Finland. Seperti biasanya, sarapan pagi di hotel ber-menu “buffet” yang “all you can eat” supaya efficient. Setelah duduk di kursi yang tersedia, aku mendengar percakapan berbahasa Indonesia dari lima orang (4 laki & 1 wanita) yang duduk dibelakang-ku.



Sewaktu aku beranjak untuk mengisi cangkir kopi-ku, salah satu dari mereka juga sedang mengisi ulang (refill) piring-nya dengan kentang goreng (Hash Brown). Langsung dia kusapa, “Mas dari Indonesia yah?” Dia pun terkejut dan langsung bersaut, “Orang Indonesia juga yah Mas?” Kusambut, “Yeah, asli-nya saya dari Indonesia.”

Akhirnya aku diundang bergabung sarapan pagi di meja mereka berlima. Kamipun saling memperkenalkan diri dan ngalor-ngidul ngobrol tentang pendidikian dan ekonomi. Rupanya mereka berlima pelajar Masters of Business of Administration (MBA) yang sedang belajar di salah satu universitas di Singapura dan mengikuti “Short Course” di University of Helsinki selama seminggu. Ritual makan pagi bersama ini juga kami ulang setiap pagi. Kayak-nya kelima anak2 muda ini adalah pemimpin2 muda masa depan dari perusahaan2 dan bank di Indonesia.




Yang paling mengejutkan aku waktu itu adalah Ibu Jenni (nama kuganti) yang membawa nasi goreng dan bubur kacang ijo ke teman2 baruku ini.  Aku-pun memperkenalkan diri ke Bu Jenni. Aku dimasakin telur dadar ala Indonesia (favorite-ku) sama Ibu Jenni setiap pagi (Thank You Bu Jenni!!!). Ibu Jenni berasal dari Sumatera Barat dan sudah bermukim tiga dekade di Helsinki dan sebagai Chef di dapur restoran dari Hotel yang kami inapi. Kami berenam menikmati pelayanan sarapan yang “sangat special” dari Bu Jenni. Kayak-nya Bu Jenni juga senang bisa melepaskan rindu tentang Indonesia dengan berinteraksi dengan kami berenam. 





Tak bisa kupingkiri, akupun senang betemu lima anak2 cerdas Indonesia yang sedang menimba Ilmu di luar negeri. Karena aku punya pendapat bahwa belajar keluar dari negeri sendiri bisa memperluas wawasan dan belajar dari system/budaya orang lain. Aku juga senang bertemu dengan Ibu Jenni yang sudah menunjukkan bahwa orang Indonesia-pun bisa sukses di Helsinki.

Dengan haru, hari Sabtu kemarin kami berpisah untuk kembali ke asal kita masing2. Dipesawat balik menuju Chicago, aku mengenang pertemuan kami di Helsinki dan berpikir dalam hati, “You can go outside Indonesia but you cannot take out Indonesia out of you.”

Salam Sejahtera dan Damai! 

v.v

Rod Stewart: When I need you.
https://www.youtube.com/watch?v=rfSN_lJ7cuw